Peugeot Hypersquare: Masa Depan Kemudi atau Sekadar Gimmick?

16

Peugeot sekali lagi mendobrak batasan dengan inovasi terbarunya: sistem kemudi Hypersquare. Ini bukan sekadar roda kemudi baru; ini adalah perombakan menyeluruh dalam cara pengemudi berinteraksi dengan kendaraannya, menuju pengalaman sepenuhnya steer-by-wire (SBW). Meskipun Peugeot telah menghadapi kritik sebelumnya – terutama dengan tata letak i-Cockpit yang kontroversial – perusahaan tersebut tampaknya tidak terpengaruh, yakin bahwa Hypersquare mewakili langkah selanjutnya dalam evolusi otomotif.

Apa itu Hypersquare?

Hypersquare bukan sekadar roda yang didesain ulang; ini adalah peralihan ke sistem kemudi yang sepenuhnya digital. SBW menghilangkan koneksi fisik antara roda kemudi dan roda, menggantikannya dengan aktuator, sensor, dan kontrol elektronik. Pendekatan ini telah dieksplorasi oleh pabrikan lain seperti Mercedes dan Lexus, tetapi Peugeot bertujuan untuk membawa teknologi ini ke segmen yang lebih terjangkau, dengan memulai debutnya di supermini 208 generasi berikutnya pada tahun 2026.

Manfaat Menjadi Digital

Keuntungan utama SBW terletak pada efisiensi pengemasan. Melepaskan kolom kemudi mekanis akan mengosongkan ruang berharga di bagian depan kendaraan, menyederhanakan desain, dan memungkinkan penempatan komponen yang lebih fleksibel. Selain itu, para insinyur dapat menghilangkan kebisingan dan getaran, dan secara dinamis menyesuaikan rasio kemudi berdasarkan kecepatan. Ini berarti sensasi yang lebih kencang dan responsif pada kecepatan rendah serta pengalaman yang lebih mulus dan santai pada kecepatan jalan raya.

Perasaan yang Sangat Berbeda

Hypersquare sendiri tidak seperti roda kemudi mana pun yang ada di pasaran saat ini. Ini tidak menyerupai roda tradisional, melainkan menghadirkan desain unik dan simetris yang memaksa pengemudi untuk mengadopsi cengkeraman tertentu. Pilihan desain yang disengaja ini menimbulkan pertanyaan tentang kenyamanan dan kegunaan jarak jauh, karena membatasi posisi tangan alami yang disukai banyak pengemudi.

Tangkapan: Putusnya Hubungan dari Jalan

Terlepas dari potensi manfaatnya, sistem Hypersquare memperkenalkan keterputusan antara pengemudi dan kendaraan. Rasio kemudi yang bervariasi, meskipun menguntungkan dalam skenario tertentu, bisa terasa tidak wajar dan tidak dapat diprediksi, terutama selama transisi cepat seperti melambat dari kecepatan tinggi. Hal ini dapat menyebabkan oversteering, manuver tersentak-sentak, dan hilangnya kepercayaan diri.

Peugeot mengakui kompromi ini dan telah menerapkan sistem umpan balik haptik untuk mensimulasikan nuansa pengaturan kemudi tradisional. Namun, meski dengan peningkatan buatan ini, pengalamannya tetap berbeda secara mendasar dari power steering konvensional.

Apakah ini sepadan dengan pengorbanannya?

Sistem Hypersquare bukannya tanpa risiko. Perubahan rasio kemudi dan umpan balik buatan dapat terasa membingungkan, terutama bagi pengemudi yang terbiasa berhubungan langsung dengan jalan raya. Peugeot menegaskan bahwa ini adalah langkah maju yang wajar, namun keberhasilan sistem ini bergantung pada apakah pengemudi dapat beradaptasi dengan nuansa uniknya.

Putusan

Peugeot Hypersquare adalah eksperimen berani yang dapat mendefinisikan kembali pengalaman berkendara. Ini menawarkan manfaat nyata dalam pengemasan, kenyamanan, dan penyesuaian. Namun, ketergantungan sistem pada umpan balik buatan dan rasio kemudi variabel menimbulkan kekhawatiran yang sah mengenai kepercayaan diri pengemudi dan kenyamanan berkendara.

Keputusan Peugeot untuk menawarkan opsi kemudi Hypersquare dan tradisional merupakan langkah cerdas, yang memungkinkan pengemudi memilih pengalaman yang paling sesuai dengan preferensi mereka. Pada akhirnya, keberhasilan Hypersquare akan bergantung pada apakah pengemudi mengadopsi pendekatan futuristik atau tetap menggunakan roda kemudi konvensional.